Jumat, 25 Maret 2016

Harus Bagaimana?

Ada seorang jalang yang tak pernah berpikir tentang hal-hal yang akan dilakukannya. Terbangan debu sekalipun akan diikutinya tanpa alasan yang jelas. Buaian-buaian bunga mawar yang nan cantik pun di petiknya tanpa penghalangan apapun, hingga luka menganga tak pernah diindahkannya. Jalang itu, hanya jalang yang beruntung memiliki segalanya. Hanya beruntung memiliki simphoni cinta dari sang pujangga. Namun lagi-lagi dia hanya seorang jalang yang bahkan tak pernah mengetahui tentang cinta dan filosofi kehidupan. Kehidupan yang jauh dari pikiran sampahnya.
Suatu ketika sang pujangga-nya memberikannya begitu banyak sekali kebahagiaan yang jauuuh berlipat-lipat tanpa ikatan-ikatan bualan. Namun lagi-lagi jalang itu mengacaukan segalanya dengan sekali kedipan.
Jalang...
Lalu hal apa yang jalang itu lakukan lagi. Dua hari berturut-turut kau mengacaukan segalanya 😢

Tidak ada komentar:

Posting Komentar