Selasa, 24 Mei 2016

Festival Banjir Kanal Barat dan Semarang Introducting Market 2016 (Berita)

Festival Banjir Kanal Barat dan Semarang Introducting Market 2016

Dalam rangka melengkapi agenda ulang tahun kota semarang yang ke-469, Dinas Budaya dan Pariwisata (Dispudpar) dengan Dinas Koperasi Kota Semarang yang turut dibantu pula oleh Aqsha Organizer dan Feraco Organizer menggelar acara bertajuk “Festival Banjir Kanal Barat” dan “Semarang Introducting Market”. Dimulai dari tanggal 20-22 mei 2016 di sungai banjir kanal barat, jalan bojong salaman, kota semarang dipadati dengan adanya puluhan tenda usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Semarang.
Acara tersebut merupakan dua acara yang dirangkum menjadi satu dalam satu tempat. Terdapat dua panggung didalamnya, yang pertama di ujung venue dan yang kedua di seberang lokasi stand Semarang Introducting Market.
Semarang Introducting Market sebagai event tahunan menjadi ajang Pameran Produk Unggulan Kota Semarang. Pameran Produk Unggulan Kota Semarang ini dimulai lebih awal yaitu tanggal 20 Mei 2016, pengunjung dapat melihat stand-stand Pameran Produk Unggulan Kota Semarang yang berjumlah sekitar 100 stand. Yang turut dimeriahkan pula dengan kehadiran Didi kempot, lalu kegiatan Dancing Competition, Festival Band Pelajar, Lomba Menggambar, dan Mewarnai Tingkat PG-TK dan SD serta Lomba Memasak dan Cooking class.
“Kalo untuk event Semarang Introducting Market ini kita sudah dua kali ini mengikutinya. Acara ini sebetulnya ikut membantu, namun untuk tahun ini saya lihat promonya kurang. Sehingga pengunjungnya tidak sebanyak tahun lalu,”ujar bapak Jack yaitu narasumber dari stand Komunitas Difabel.
Puncak acara berada pada hari sabtu malam pada tanggal 21 mei 2016 dimulai pada pukul 19.00 WIB. Tidak hanya menyediakan pameran produk lokal, acara ini juga menampilkan agenda hiburan bagi masyarakat seperti lomba perahu hias, culinary night, zumba party, lady percussion dan juga penampilan bintang tamu seperti safitri keroncong in lounge, yuda “AFI”, dan Bayu “The voice”. Ratusan pengunjung memadati area festival dan pameran, sambil menunggu puncak acara yaitu penerbangan 4690 lampion yang dimulai pukul 22.00 WIB.
“Saya merasa terkesan dengan acara ini. Meskipun ini pertama kalinya saya menghadiri festival dan pameran di Semarang, namun acaranya sangat ramai. Semula saya hanya diajak paman untuk jalan-jalan, namun ternyata acaranya terlihat asik meskipun harus berdesak-desakan dengan banyak orang. Untuk sekarang saya sedang menunggu acara penerbangan lampionnya,” tutur Azka, salah satu pengunjung yang berasal dari kota Magelang, Jawa Tengah.

Keramaian festival dan pameran terlihat membeludak didetik menuju pukul 22.00 WIB. Pengunjung saling berdesakan untuk mendapatkan tempat disepanjang pesisir sungai banjir kanal barat, untuk dapat lebih mudah menikmati panorama lampion yang akan diterbangkan.

Fakta Lain Usai Penerbangan 4690 Lampion

Fakta Lain Usai Penerbangan 4690 Lampion

Usai penerbangan 4690 lampion yang disimbolkan dengan ungkapan doa yang menghias langit malam waktu itu, ternyata justru menimbulkan kepedihan tersendiri bagi orang lain. Lampion yang semula indah yang berkibar terbang dengan untaian warna yang berbeda, hanya dengan beberapa menit sudah menjadi sampah hitam yang kemudain berjatuhan di sekitar sungai banjir kanal barat. Sungai yang semula indah, bersih, menjadi kotor lagi dengan hitungan menit.

Disekitar pameran stand pun terlihat banyak sekali bungkus makanan dan minuman yang berserakan, tidak tertempatkan dengan baik pada tempat sampah yang tlah disediakan. Hal ini justru memberikan kesan yang kurang baik pada akhirnya.