Selasa, 21 Juni 2016

(Artikel) “MPTH (Muka Putih Kulit Hitam”

“MPTH (Muka Putih Kulit Hitam”

Kecantikan merupakan hal penting yang selalu menjadi suatu perhatian khusus. Penentu dasar didalamnya adalah wajah, sehingga wajah pulalah yang menjadi tolak ukur pembentukan kecantikan pada diri seseorang. Sebetulnya kecantikan adalah suatu hal yang relatif. Kecantikan bisa diartikan dengan melalui penilaian dari dalam diri seseorang (inner beauty), seperti kecantikan yang terlihat dari hati, dari tingkah laku, dan dari tutur kata yang baik, itupun bisa mendasari suatu pengertian cantik itu sendiri. Namun banyak pula kalangan yang mengesampingkan konsep kecantikan yang seperti itu, dan lebih memilih untuk fokus dulu pada kecantikan yang terlihat. Hal inilah yang menimbulkan begitu maraknya produk-produk skin care yang tersebar pada saat ini.
Skin care atau perawatan kulit sendiri merupakan suatu trend yang pada saat ini begitu marak digandrungi oleh banyak pihak. Bahkan konsumsi kebutuhan tersier tersebut  telah hampir menggeser konsumsi primer dan sekunder pada masyarakat. Penampilan adalah suatu identitas diri bagi perempuan, banyaknya bullying yang dilakukan pada seseorang yang terkesan tidak cantik dikarenakan banyaknya masalah kulit wajah yang ada pada dirinya, rupanya membuat suatu gebrakan sendiri sehingga memicu munculnya harapan untuk bisa cantik dan dapat di terima oleh masyarakat dengan baik tanpa adanya diskriminasi perihal penampilan, terlebih kondisi wajah. Bahwasanya wajah menjadi suatu aset yang berharga yang menjadi titik kepercayaan diri seseorang. Terlebih pada perempuan yang sudah menginjak masa remaja, akan mendapati dirinya memiliki begitu banyak keluhan seputar kulit wajah seperti komedo, jerawat, kemerahan diwajah, wajah yang kusam, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan bahwa permasalahan kulit tersebut sebetulnya adalah suatu masalah yang terjadi ketika para remaja sudah mengalami pubertas atau menstruasi, yang mana kulit wajah akan mengalami perubahan dikarenakan perubahan hormon dalam tubuh mereka, baik seperti kekurangan minyak wajah atau kulit kering dan kelebihan minyak atau bisa disebut kulit berminyak. Kedua hal tersebut bisa menimbulkan ketidaksempurnaan dalam wajah seseorang yang jika dibiarkan akan semakin parah. Hal itu pula yang mendasari pilihan untuk merawat kulit wajahnya pada salah satu skin care untuk bisa mendapatkan suatu kondisi wajah yang baik.
Namun walaupun demikian, perawatan kulit dengan menggunakan skin care memang terbilang cukup menguras isi dompet karena biaya perawatannya yang terbilang tidak sedikit dan harus dilakukan dengan rutin setiap bulannya, sehingga pasien akan memiliki dampak kecanduan dalam penggunaanya, hal tersebut ternyata tidak begitu menyurutkan minat perempuan dalam merawat kulit wajahnya tersebut. Tidak mengherankan jika biaya yang dikeluarkan cukup mahal, karena skin care pada umumnya memang ditangani langsung oleh dokter atau dermatologist yang berpengalaman. Oleh karena itu hasilnya pun juga cukup memuaskan.
Media massa seperti televisi pun merupakan salah satu media yang memiliki andil yang begitu kuat dalam membentuk standar kecantikan dan sebagai tempat promosi yang efektif bagi perempuan, terlebih mahasiswi yang mulai banyak membudayakan konsumerisme skin care, berbondong-bondong untuk menghabiskan waktunya disuatu klinik untuk terus merawat wajahnya. Namun sayangnya, banyak sekali dari mereka yang hanya mementingkan potensi wajahnya saja tanpa melihat potensi kulit tubuhnya pula. Sehingga pemandangan perempuan dengan kulit ombre pun sudah bukan menjadi suatu hal yang mengganjal lagi. Yaitu adanya ketidak sinkronan antara antara kulit wajah dan kulit tubuh sehingga terjadi suatu gradasi warna yang tidak sesuai.
Fokus melakukan perawatan kulit wajah memang seringkali membuat para perempuan lupa dengan merawat kesehatan kulit tubuhnya sehingga kulit tubuh tidak secantik dan tidak sesehat kulit wajah. Hal tersebut terkesan berbanding terbalik dalam segi warna kulitnya. Sesungguhnya kulit tubuh pun juga membutuhkan perawatan yang sama banyaknya dengan perawatan kulit wajah, karena kulit tubuh juga rentan akan penyakit kulit, sehingga menjadi tampak lebih kusam dan tidak menarik.
Terdapat tiga kemungkinan alasan yang mendasari begitu banyaknya MPKH yang menjangkit perempuan-perempuan pada masa sekarang. Yang pertama, tidak dapat dipungkiri jika dibandingkan dengan merawat kulit tubuh, merawat kulit wajah umumnya lebih mudah namun jika merawat tubuh, tidak akan semudah demikian, yang mana kulit tubuh pun sangat luas sekali cakupannya yaitu dari leher hingga telapak kaki sekalipun. Kedua, karena menonjolnya sifat narsistik dari dalam diri. Contohnya, kebanyakan sesi berfoto pun yang diperlihatkan secara detail adalah wajah. Memperlihatkan seluruh tubuh mungkin akan menjadi suatu gaya berfoto yang lain lagi, namun hal tersebut bisa diatasi dengan memakai pakaian yang panjang-panjang, sehingga kulit tubuh yang hitam tersebut akan sedikit tertutupi walaupun tidak dengan maksimal. Ketiga, ada sebuah kata-kata yang berbunyi “dari mata turun ke hati”. Matalah yang pertama kali melihat bagaimana wajah seseorang yang kita lihat dan setelah itu kebanyakan baru melihat bagaimana bentuk tubuhnya. Tak dapat disangkal lagi, sebagus apapun tubuh seseorang jika wajahnya tidak terawat, akan menurunkan pandangan seseorang terhadap orang lain. Begitupun sebaliknya, apabila sejelek apapun badan seseorang, misalkan dengan kondisi gemuk atau terlalu kurus sekalipun apabila wajahnya cantik maka dia akan tetap terlihat cantik tanpa menurunkan persepsi seseorang terhadapnya.
Kemungkinan-kemungkinan alasan tersebut masih bisa untuk disangkal, sebanyaknya alasan apapun yang mendasarinya namun MPKH tetap bukan suatu hal yang bagus. Karena kesinkronan itu sangat perlu, terlebih jika dititikkan pada persoalan kecantikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar